You Drive Me Crazy Ep. 3

Kim Rae Wan dan Eun Sung sarapan pagi bersama dan berjanji untuk melupakan kejadian semalam. "Red sun," kata Eun Sung sembari menjetikan jarinya.
Rae Wan berbaring di tempat tidur dengan tatapan kosong dan menggerutu. Dia teringat kejadian yang dia alami bersama Eun Sung. Beberapa saat dia beranjak ke luar kamar dan melihat sofa tempat tidur Eun Sung masih berantakan. "Dia bahkan tidak melipat selimutnya saat pergi." gerutunya lalu dia menarik selimut bermaksud untuk melipatnya dan terkejut saat melihat Eun Sung masih berbaring di bawah selimut.
"Apa ini, hari ini kau tidak bekerja?" tanyanya
"Hari ini aku libur." jawab Eun Sung, beberapa detik kemudian dia berusaha bangun masih dengan selimut menutupi badannya. Hingga akhirnya Eun Sung membuka selimutnya dan membuat Kim Rae Wan membelalakan matanya. Dia melihat kegantungan dinding yang awalnya adalah kaos hitam berubah menjadi handuk. Dia mengambil handuk itu dan mencari kaosnya yang mestinya tergantung disitu. Dia mencari disofa kemudian melihat Eun Sung dan menyuruhnya berputar. "Tidak, kaos sepulturaku." ucapnya. Eun Sung berusaha menjelaskan bahwa ada yang mengotori kaosnya tetapi Rae Wan memotongnya dan mengatakan bahwa kaos itu limited edition yang dia beli dari acara lelang. Dia terus melihat kaos sepulturanya yang dipakai Eun Sung sembari mengatakan ini dan itu. Hingga Eun Sung minta maaf dan akan melepaskannya, saat itu Rae Wan membalikan badannya dan berkata Eun Sung boleh memakainya.
Kim Rae Wan sedang berjalan saat Han Eun Sung berteriak "Hei, tunggu aku."
Rae Wan menghela nafas menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata kemudian membukanya kembali
"Mengapa kau mengikutiku?"
"Aku mau mandi juga ." jawab Eun Sung innocent dan mulai berceloteh. "Kau sungguh memberikan kaos ini padaku?"
"Simpan saja." jawab Rae Wan singkat.
"Oh Tuhan, kau sungguh baik," puji Eun Sung sambil mengacak - acak rambut sahabatnya itu.
Kim Rae Wan marah dan melarang Eun Sung memujinya, bersikap akrab, mencemaskannya, membuat lelucon ataupun menyentuhnya. Dan menyuruh Eun Sung untuk tidak melakukan apapun terhadapnya. Mendengar ucapan sahabatnya membuat sifat jahil Eun Sung muncul dan menggodanya yang membuat Rae Wan semakin marah.
Dari sauna mereka pergi ke bar yang biasa mereka kunjungi. Keduanya sibuk dengan hp masing - masing hingga akhirnya Kim Rae Wan melihat ke arah Eun Sung yang tersenyum sambil melihat hp nya. Kim Rae Wan mengeluarkan penanya dan mulai sibuk menggambar Eun Sung yang duduk disebelahnya. Dia menghentikan aktifitasnya ketika Eun Sung tiba -tiba memanggilnya dan berkata Hee Nam akan berkunjung.
Kim Rae Wan terlihat sedang menyiapkan makan malam untuk menjamu tamunya. Menunggu tuan rumah menyiapkan makanan Eun Sung dan Hee Nam bercakap - cakap sambil sesekali melibatkan Kim Rae Wan dalam obrolan mereka. Ketika keduanya semakin asik Kim Rae Wan memberikan susi yang sudah siap. Hee Nam menyuapi Eun Sung "Enak kan." Kim Rae Wan merasa kesal dan menyela "Aku yang membuatnya." Hee Nam tersenyum dan menyuapkan satu susi kepada Rae Wan.
Mereka melanjutkan acaramengobrol sambil minum soju. Eun Sung mulai menceritakan pekerjaannya kepada Hee Nam, Hee Nam pun melakukan hal yang sama. Saat keduanya larut dalam obrolannya Rae Wan yang semula hanya menjadi pendengar ikut bergabung dengan menanyakan penjualan album kedua Hee Nam. Dia pun mulai memberi nasehat pada Hee Nam yang disela oleh Eun Sung "Orang aneh, dialah yang harus melakukan dengan baik." Eun Sung dan Hee Nam pun bersulang yang membuat Kim Rae Wan kesal dan beranjak meninggalkan keduanya.
Han Eun Sung mengantarkan Hee Nam hingga ke depan pintu. Hee Nam pun mengatakan bahwa dia menyukai Han Eun Sung yang hanya dibalas senyuman.
Kim Rae Wan mengundang Moon Seo Jung (Pekerja paruh waktu di bar yang biasa dikunjungi Rae Wan). Kim Rae Wan memasak spageti untuk menjamu Seo Jung. Moon Seo Jung berkata bahwa Rae Wan terlihat pandai memasak, dia juga berkata sepertinya ada yang orang lain yang tinggal dirumah Rae Wan. Keduanya terlihat makan bersama, Seo Jung dengan malas - malasan memakan spageti yang dimasak Rae Wan untuknya dan bercerita bahwa sedari kecil dia dibiasakan untuk makan dalam porsi kecil agar bentuk tubuhnya tetap terjaga (kurus).
Kim Rae Wan menunggu Han Eun Sung diluar, saat Eun Sung muncul dia langsung memarahinya
"Pulanglah lebih awal."
"Ada apa denganmu, apa kau ibuku?" Jawab Eun Sung sambil memanggil Hee Nam untuk masuk kedalam rumah.
Kim Rae Wan makan di sudut kamarnya saat Eun Sung Hee Nam menonton film bersama di ruang tengah. Dia makan dengan kesal dan berusaha mencuri dengar apa yang dibicarakan Hee Nam dan Eun Sung.
Hee Nam mulai meminta Eun Sung untuk berbicara bahasa Perancis, dia mulai mengatakan beberapa kalimat dan Eun Sung mengulangnya dalam bahasa Perancis. Di kalimat terakhir Hee Nam berkata bahwa dia ingin menciumnya, Eun Sung kembali mengulang perkataan Hee Nam dalam bahasa Perancis dan untuk menutupi rasa gugupnya dia mulai makan permen jeli dengan bentuk mirip ular. Hee Nam mulai memakan ujung permen yang dimakan Eun Sung dari arah berlawanan. Saat wajah mereka semakin mendekat terdengar bunyi lonceng vihara. Hee Nam yang merasa terganggu menghentikan aktifitasnya dan segera pulang.
Kim Tae Wan keluar dari kamarnya dan menghampiri Eun Sung yang sedang mencuci piring. Dia bertanya kemana Hee Nam, Eun Sung yang merasa kesal menyudahi pekerjaannya dan melangkah ke ruang duduk yang diikuti Rae Wan.
Kim Rae Wan terus mengganggu Eun Sung dengan berkata" Apa kau begitu menyukai pria muda muda dan tampan?"
"Apa?" jawab Eun Sung kesal. Kim Rae Wan menasehati Eun Sung agar tidak mudah dimanipulasi dan menangis kepadanya saat patah hati. Dan tentu saja Eun Sung langsung membantahnya dengan keras dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Rae Wan pun menyerah dan berkata "Semoga sukses dengan Hee Nam. Dia tidak terlalu buruk. Kali ini berkencanlah dengan benar."
dia pun pergi meninggalkan Eun Sung yag masih tertegun.
Keesokan harinya Han Eun Sung menemui teman seprofesinya dan membahas kelakuan aneh Kim Rae Wan semalam.
"Dia cemburu. Dia cemburu hingga kehilangan akal sehatnya."
"Mengapa dia cemburu?" tanya Eun Sung
"Karena dia telah tidur denganmu."
"Hei!!" bentak Eun Sung
"Hanya karena kalian menutupinya bukan berarti itu tidak terjadi."Pembicaraan mereka terus berlanjut hingga teman Eun Sung menyarankan agar dia tidur sekali lagi dengan Rae Wan untuk memastikan perasaannya.
Han Eun Sung pulang dalam kondisi mabuk dan kehilangan salah satu sepatunya. Saat Rae Wan bertanya di mana dia melepas salah satu sepatunya, Eun Sung mulai menyanyi dengan nada seperti rap. Saat itulah pintu terbuka dan Seo Jung keluar dari dalam rumah Rae Wan.
Segera setelah duduk didalam Hee Nam melancarkan jurus tebar pesonanya ke Eun Sung. Kim Rae Wan yang sebal menyerang keduanya dengan kata - kata.
"Kenapa kalian kencan dirumah orang lain? Banyak tempat yang bagus diluar sana, Hong Dae jalanan bagi anak muda ada tepat di ujung sana."
Hee Nam berdalih bahwa Hongdae mahal, sedangkan dia dan Eun Sung adalah pasangan miskin." Pernyataan itu segera ditangkis Eun Sung dengan yang mengatakan bahwa mereka bukan pasangan.
Seo Jung pun menyudutkan Hee Nam dengan berkata bahwa kemiskinan bukanlah sesuatu yang patut untuk banggakan dan dia tidak suka pria yang mengatakan hal itu. Diapun mulai berdebat dengan Hee Nam yang akhirnya mengatakan bahwa dia membuat lagu baru karena Eun Sung.
Hee Nam menunjukkan lagu barunya kepada kelompok kecil penonton (Eun Sung dkk) tidak lupa dia memaikan gitar akustik. Lagu itu mengisahkan tentang seseorang yang jatuh cinta dan tidak tahu perasaan orang yang dicintainya dan membuatnya gila (sorry, tidak bisa menemukan kata - kata yang pas). Lagu itu membuat Eun Sung dan Rae Wan terhanyut dalam pikiran masing - masing.
Kim Rae Wan mendengarkan lagu yang dinyanyikan Hee Nam dan sesekali melihat ke arah Eun Sung, Eun Sung pun melakukan hal yang sama. Hingga akhir lagu Kim Rae Wan terus memandang Eun Sung dan Eun Sung pun melihatnya, hingga Seo Jung melihatnya dan berkata "Penulis, anda menangis?". Dia mengelak dengan berkata bahwa bulu binatang masuk ke matanya. Sementara Hee Nam merasa heran karena baru pertama melihat ada orang yang menangis karena lagunya.
Kim Eun Sung melihat - lihat koleksi buku Rae Wan sementara sang sahabat pergi mengantarkan Seo Jung. Dia mengambil satu buku yang ternyata adalah buku sketsa Rae Wan, dia mulai melihat isi buku itu hingga ada gambar dirinya memejamkan mata.
Kereta sedang ramai dengan penumpang yang pulang atau hendak bepergian. Terlihat Eun Sung muda yang marah kepada Rae Wan dan mencengkeram kerah bajunya sambil meinta buku Rae Wan. Eun Sung berkata bahwa Rae Wan menggambar sambil melihat kakinya sepanjang waktu. ae Wan berusaha membela diri dengan berkata bahwa itu tidak benar. Eun Sung tidak peduli dan dengan paksa mengambil bukunya.
Eun Sung membuka dan melihat sketsa yang dibuat Rae Wan saat melihat gambar kaki manusia dia mengatakan bahwa Rae Wan adalah orang mesum jenis baru dan mengajaknya turun di stasiun berikutnya untuk menyerahkan diri ke polisi. Kim Rae Wan menjelaskan bahwa itu tugas kuliahnya dia harus menggambar kaki manusia. Dan setelah Eun Sung memeriksa kembali buku sketsanya ternyata memang benar disana banyak sketsa kaki manusia yang dibuat Rae Wan. Saat dia melihat sketsa dirinya tertidur dia tersenyum dan bertanya apakah dia terlihat seperti yang digambar Rae Wan dan memuji kemampuan menggambar Rae Wan.
Dalam perjalanan pulang dari mengantar Seo Jung, Kim Rae Wan melihat pohon aprikot dan dirumah Eun Sung melihat lampu disko. Ketika Kim Rae Wan sampai dirumah Eun Sung sudah tidur, dia duduk dikursi didepan sofa dan memandang Eun Sung yang tertidur.
Rae Wan duduk di bar langganannya dan berbincang dengan pemilik bar. Dia bercerita bahwa dia hanya menanganggap Eun Seong sebagai teman yang bisa dia tunjukkan semua sisi buruknya, tetapi juga hanya Eun Seong lah yang menerima dia apa adanya. Dan saat bersama Eun Sung dia bisa menjadi dirinya sendiri. "Apakah ini cinta?" tanyanya. Si pemilik bar menyuruhnya mengatakan perasaannya kepada Eun Sung tapi dia menolak karena Eun Sung telah bersama Hee Nam.
Eun Sung dan Hee Nam bersama di sebuah cafe. Hee Nam menceritakan rencanya untuk pergi ke Paris, Eun Sung tampak tidak focus dengan apa yang dikatakan Hee Nam dan melihat keluar jendela dimana ada seseorang yang sedang menggambar.