Tuesday, October 11, 2016

Sinopsis Shopping King Louie Ep. 3

(She)


Bok Shil pergi ke rumah seniornya lalu kembali ke rumahnya meninggalkan uang 3000 won untuk Louis, menyelimuti Louis dengan koran lalu menerobos hujan dan pergi ke Gold Tower. Di dalam bus Bok Shil bertanya pada sopir apakah Gold Tower masih jauh. Si sopir menjawab bahwa Bok Shil salah jalur dan harus mengambil bus dari sisi berlawanan. Bok Shil segera turun dari bus dan menunggu bus yang benar di halte, dia melihat beberapa uang koin di tangannya kemudian berlari. 
Louis yang bangun tidur mengambil uang yang ditinggalkan Bok Shil untuknya dan melihat ketumpukan koran. Terdengar suara hati Louis "Dia ada di awal hidupku yang baru."
Bok Shil yang sedang membersihkan lobby mendengar seseorang berteriak padanya.
"Hei kau." Joong Won berteriak kepada petugas kebersihan yang ada di lobby.
"Di sini kau harus membasuh lantai dengan baik." complaint Joong Won.
Bok Shil terburu - buru mendatangi sumber suara sambil membawa kain lap, Joong Won yang mengenali petugas kebersihan itu sebagai Bok Shil menyuarakan sesuatu dalam hati "Dia ada di awal hidupku yang baru."
"Maaf aku akan membersihkannya sekarang." ucap Bok Shil dengan kepala tertunduk.
"Ko Bok Shil." Joong Won memanggilnya. Bok Shil mengangkat wajahnya dan melihat Joong Won tepat dihadapannya.

Di rumah Louis duduk bersandar di dinding dengan menggigit kukunya. Ada serangga di dinding tepat disebelah Louis, dia bergerak menjauh dan berteriak. (Louis takut serangga). Dia memutuskan untuk keluar dari rumah mengabaikan hujan dan duduk di tangga menuju rumah. Saat itu ada seseorang dengan jaket hampir sama dengan yang dia pakai menghampirinya.
"Hello stranger. Ke mana kau akan pergi? Aku akan menjadi payungmu." Pria itu mengulurkan payung ke arah Louis dan memberikan wink. "Come on."
Louis pergi bersama pria itu. "Siapa namamu?"
"Aku tidak tahu." jawab Louis dengan tersenyum.
"Berapa umurmu?"
"Aku juga tidak tahu." lagi - lagi Louis menjawab sambil tersenyum. Keduanya pergi dengan bahagia tanpa menyadari ada orang bertudung yang mengawasi mereka dari belakang.
Ko Bok Shil yang melihat Joong Won dihadapannya segera meraih krah bajunya dan berkata "Kau pencuri, penipu. Kembalikan gingsengku, kembalikan uangku."
Anak buah Joong Won yang kebetulan juga ada di lobby (baru datang) menyaksikan kejadian itu dan berbisik "Apakah mereka berkelahi?"
Menyadari menjadi tontonan karyawan lain Joong Won mendorong Bok Shil "Apa yang kau lakukan?"
Bok Shil terjatuh di lantai dan pingsan. Joong Won menghampiri Bok Shil dan menyuruh orang - orang yang ada di situ untuk menelpon 911 dan ambulan.
Baek Ma Ri yang beberapa waktu lalu melihat pengemis yang mirip degan Louis, memastikan bahwa dia tidak salah lihat dengan datang ke ruang control CCTV. Dia memeriksa rekaman CCTV saat Louis masuk ke lift. Itu Louis, tapi Louis sudah mati.Siapa pengemis itu?
Louis bersama pria berjaket sama dengannya makan sop kue ikan di kedai. "Sup kue ikan panas saat hujan. Bukankah ini luar biasa? Bagaimana menurutmu?"
"Aku menyukainya." Louis menjawab senang. Pria itu menanyakan banyak hal pada Louis dan juga mulai membuat kesimpulan mengenai diri Louis yang sebenarnya.

Bok Shil terbaring di ruang VIP rumah sakit dengan Joong Won berdiri mengamatinya.
"Kurang Gizi. Benar - benar." Joong Won bergumam.
Di luar ruangan tampak senior Bok Shil mencari - cari ruangan Bok Shil dirawat. Dia bertemu Joong Won di pintu masuk. Joong Won mengajaknya ke cafe dan berbincang di sana. Si Bibi yang mengira Joong Won akan memintanya membayar tagihan rumah sakit Bok Shil segera bicara.
"Aku tidak ada hubungan apa - apa dengannya. Jadi jangan memintaku untuk menjaganya atau pun membayar biaya tagihan rumah sakitnya."
"Aku yang akan membayar biaya rumah sakitnya. Jangan khawatir dan bicaralah dengan bebas. Aku dengar Bok Shil sudah 1 bulan bekerja di perusahaan kita?"
"Besok dia gajian berarti sudah satu bulan." 
"Bok Shil seorang pekerja keras dan bekerja dengan baik. Dia terlihat sedikit lusuh karena dia miskin. Dia meminjam ponselku dan memintaku mencarikan tempat tinggal untuknya. Hari ini dia juga meminjam uang dariku. Dia juga mengatakan penipu mengambil gingsengnya seharga 5000 dolar. Dia adalah gadis pemberani tetapi dia menangis. Aku merasa sedih untuknya. Orang macam apa yang memperdaya gadis muda yang baru tiba di Seoul dan mengambil gingsengnya? Orang seperti itu harus dilemparkan ke sungai atau didorong ke lubang api. Dia harus dihukum."
"Tidak ada yang memperdaya..." teriakan Joong Won menggantung di udara melihat reaksi si bibi.
"Kau menjadi sedikit aneh, mengapa kau memihak penipu?" bibi yang tidak menyadari bahwa orang yang mengambil gingseng Bok Shil adalah Joong Won merasa aneh dengan reaksinya. Joong Won membela diri dan berkata bahwa setiap orang punya bias dalam setiap cerita. Si bibi terus menyumpahi si penipu tanpa tahu orang yang dia maksud ada dihadapannya 'Joong Won'.

Joong Won kembali ke ruang rawat Bok Shil dan memeriksa isi tas yang dibawa senior Bok Shil. Ternyata isinya adalah baju Bok Shil serta sepatu lusuh. Joong Won mengeluarkan sepatu itu dan mengamatinya sebentar sebelum dia kembalikan ke dalam tas kertas. Bok Shil tersadar melihat Joong Won duduk disebelahnya, dia berusaha bangun dan meraih krah baju Joong Won. "Penipu, kembalikan gingsengku...!!!" teriaknya.
"Aku bukan penipu." jawab Joong Won dan menyuruh Bok Shil tenang. Go Bok Shil melihat sekeliling dan sadar bahwa dia ada di rumah sakit.
"Mengapa aku disini?" tanyanya bingung. Joong Won menjelaskan bahwa dia tiba - tiba pingsan jadi dibawa ke rumah sakit. Bok Shil ingat dan berkata "Benar, paman mendorongku ke lantai."
Jong Won tidak terima dituduh menjatuhkan Bok Shil ataupun mengambil gingseng Bok Shil. Dia memberi Bok Shil uang 4000 dollar untuk mengganti gingsengnya dan menyuruh Bok Shil bergabung dengan tim penjualan Goldline.
Louis menunggu Bok Shil yang tidak juga pulang, dia mondar - mandir di halaman sambil sesekali melongok ke arah jalan. Hingga setelah lama menunggu muncullah sosok Bok Shil dengan membawa kantong plastik. Louis memanggilnya dan melambaikan tangan dengan riang lalu turun menghampiri gadis itu. Dia protes karena menunggu Bok Shil sangat lama. Go Bok Shil bercerita bahwa dia telah bertemu penipu (oops ralat 'penyelamat') gingsengnya dan diberi uang 4000 dollar dan juga diminta bergabung dengan tim penjualan di kantornya. Louis bertanya apa yang dibawa Bok Shil.
"Ini hotteok. Bukankah aromanya enak?" dia mengulurkan kantong plastik ke arah Louis, Louis menghirup aroma dari dalam kantong plastik lalu melesat pergi.
"Ayo cepat makan aku lapar." Bok Shil menyusulnya dan merasa heran karena Louis memakannya di luar.
"Mengapa kau makan diluar ini sudah malam?"
"Ada serangga di dalam."
Bok Shil pun masuk ke rumah diikuti Louis dan  bertanya dimana serangganya mereka mencari bersama tapi tidak menemukannya hingga pandangan Louis terpaku pada sesuatu di dinding. Dia berteriak dan terduduk di lantai sambil menunjuk dinding "Itu punya banyak kaki."
Bok Shil melihat ke arah yang ditunjuk Louis dan tersenyum "Hei, ini lipan rumah. Ini serangga yang baik." Bok Shil mulai mengulurkan tangannya yang dibarengi teriakan Louis "Jangan memegangnya!!"
Bok Shil membuangnya keluar jendela lalu tersenyum lebar dan berkata "Kau baik - baik saja sekarang?"
Saat itu Louis melihat Bok Shil yang tersenyum begitu berkilau lalu terlintasnya bayangan Bok Shil yang dia lihat di TV(dalam film dokumenter) saat dia di Perancis dan belum kehilangan ingatan. Louis pun bertanya pada Bok Shil apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.
"Apa yang kau katakan. Apakah hotteok itu membuatmu gila?" Bok Shil menutup jendela dan mengajak Louis tidur karena besok mereka akan melakukan banyak hal.
Presiden direktur Choi (nenek Louis) duduk diteras tepi pantai. Beberapa pelayan menyajikan makanan untuknya, tetapi dia bilang tidak selera makan. Hingga pak Kim datang dan bertanya "Presdir, apakah Anda ingin mencoba sarapan yang biasanya dimakan Tuan Muda?"
"Apa yang biasa dimakan Louis?" Beberapa pelayan mengganti makanan di meja dengan menu baru.
Melihat hal itu bibi Jung Ran(sepertinya pelayan pribadi nenek Louis) terlihat tidak senang dan membawa pak Kim masuk ke dalam rumah dan memberi peringatan untuk tidak ikut campur dengan menu makanan presdir.
Go Bok Shil dan Louis sarapan pagi di minimart, Louis makan dengan lahap dengan wajah belepotan. Bok Shil mengelapnya dengan tisu. "Tanganmu penuh. Apa kau sangat menyukainya?"
Louis hanya mengangguk sebagai jawaban. "Ayo kita pergi membeli peralatan rumah tangga setelah makan..."
"Maksudmu belanja?" Louis bertanya dengan mulut penuh dan makanan dalam mulutnya tersembur ke arah Bok Shil. Mereka punpergi berbelanja barang - barang yang mereka butuhkan mulai dari perlengkapan makan hingga selimut (Louislah yang memilih barang - barang itu). Saat tengah berbelanja mereka melihat penjual makanan, mereka pun makan.
"Bok Shil aku suka di sini." kata Louis.
"Aku juga. Hei, bagaimana kau sangat bagus dalam berbelanja? Kau punya mata yang bagus." Bok Shil memuji kelihaian Louis dalam memilih barang saat belanja.
"Mereka bicara padaku. Mereka memintaku membelinya."
"Kau memang gila."
"Ayo kita beli pakaian. Aku harus menjaga reputasiku. Aku tidak bisa terus memakai barang tiruan ini. Dimana adikmu menemukan jaket seperti ini?" Louis melirik jaket yang dia kenakan.
"Hei, aku membelikannya seharga 20 dollar."
"Tidak, tidak. Ini bagian dari koleksi Louis Ssaton's SS. Sebagai edisi terbatas hanya dijual 100 jaket. Jaket itu diberi nomor dari 1 sampai 100. Jaket dengan nomor 1 harganya lebih dari 10.000 dollar." Louis menjelaskan panjang lebar kepada Bok Shil.
"Aku tidak mengerti yang kau bicarakan."
"Maksudku adalah...., Kau tidak tahu banyak hal."
"Lihatlah siapa yang bicara sekarang?"
"Aku akan pergi belanja sekarang."
Louis dan Bok Shil pergi ke toko pakaian dan mencoba beberapa baju sebelum membelinya. Mereka keluar dari toko denga banyak kantong belanjaan. Louis mengajak Bok Shil membeli HP, dia mengatakan hal yang sama dengan yang diucapkan Bok Nam saat meminta HP pada Bok Shil. Hal itu membuat Bok Shil teringat pada adiknya, Bok Nam. Mereka pun membeli dua HP, kemudian pulang. Dalam perjalanan mereka bertemu Jo In Sung tetangga mereka yang juga anak senoir Bok Shil. Bok Shil yang baru pertama kali bertemu dengannya bertanya pada Louis siapa orang yang menyapa
mereka. Dengan senang hati Jo In Sung memperkenalkan diri, Louis juga berkata bahwa Hyung itu adalah job seeker. Louis pun memujinya (Louis tidak mengerti kata lain dari job seeker adalah pengangguran, haha...). In Sung mengantar Bok Shil dan Louis membeli bahan makanan di toko dan meminta barang yang mereka beli dikirim langsung ke rumah, melihat itu Louis dan Bok Shil terlihat sangat kagum pada In Sung.
Bok Shil pergi menemui detektif yang biasa dia temui untuk menunjukkan HP barunya, dia meminta detektif untuk mencari adiknya dengan melacaknya menggunakan HP. Detektif menjelaskan bahwa untuk bisa melacak keberadaan adik Bok Shil dengan HP sang adik harus memiliki HP juga. Detektif juga menanyakan kondisi Louis.
Go Bok Shil memasang tirai ditengah ruangan untuk memisahkan ruang tidurnya dan Louis. Louis terlihat tidak senang dan memasang muka cemberut. Hingga Jo In Sung datang membawa kiriman dan mereka mengobrol di luar. Jo In Sung memuji bahwa Bok Shil melakukan pekerjaan dengan baik dan terlihat dewasa diusianya yang masih muda. Louis pun menimpali bahwa Bok Shil bisa menjadi pembantu yang hebat. Saat itu Bok Shil yang tengah mencuci tidak sengaja mengambil underwear Louis dan mengamatinya. Louis yng menyadari itu segera menghampiri Bok Shil dan menyambarnya. Bok Shil menegaskan bahwa ada tulisan bahasa inggris dibagian belakangnya. Jo In Sung mengamatinya dan berkata bahwa itu adalah desain label serta permata. Louis memeriksanya dan mengatakan bahwa brand itu tidak memproduksi underwear. Jo In Sung dan Bok Shil terkejut dengan ucapan Louis dan bertanya bagaimana bisa Louis tahu. Louis mengucapkan namanya yang tertera di bagian underwear dan mengulangnya berkali - kali. Hingga Bok Shil menduga itu mungkin namanya, tetapi In Sung menolak ide itu dengan alasan Louis bukan tentara yang perlu memberi nama pakaian dalamnya. Namun akhirnya dia menyuruh Louis menamai dirinya sesuai inisial yang ada diunderwearnya karena nama itu cocok untuknya.
Keluarga Baek sedang makan bersama, tiba - tiba Ma Ri membuka percakapan tentang Louis. Dia bertanya pada ibunya apakah Louis punya saudara kembar, ibunya bilang bahwa Louis adalah anak satu - satunya. Aku melihat pengemis di perusahaan yang terlihat seperti Louis. Ayah Ma Ri menunjukkan ekspresi yang sulit ditebak sementara menurut ibunya tidak mungkin Louis bereinkarnasi menjadi pengemis. Mungkin itu hanya seseorang yang mirip. Ayah Ma Ri ingat kalau dia pernah melihat orang yang mirip dengan Louis di depan Gold. Dia teringat kembali menyuruh Louis mengendarai mobilnya sendiri ketika menjemputnya di bandara. Lalu menghubungi seseorang dan berkata "Dia baru saja pergi." tepat setelah mobil Louis melaju meninggalkannya. Terlihat seorang pria keluar dari mobil memperhatikan mobil Louis yang baru melewatinya. Ketika di persimpangan sebuah truk melaju dengan kencang dan menabrak mobil yang dikendarai Louis hingga terbalik dan terbakar. Terlihat Louis tidak sadarkan diri dengan darah mengalir dari kepalanya. Baek Seon Goo yang sendiri di dalam ruangan menegaskan bahwa Louis sudah mati.
Di halaman rumah atap, Bok Shil, Louis dan Jo In Sung sedang memanggang perut babi. Jo In Sung makan dengan lahap dan membuat Louis kesal karena daging itu belum matang. Bok Shil bercerita bahwa dia akan bekerja didepartemen penjualan mulai besok. In Sung mengira itu hanya strategi perusahaan sebelum memecat Bok Shil. Louis tidak setuju menurutnya bos Bok Shil melakukan itu karena mengetahui Bok Shil bekerja dengan baik. Ibu In Sung bergabung dan mulai ikut makan daging bersama (sebenarnya tidak bisa dibilang makan bersama karena hanya Jo In Sung yang dari tadi memakan dagingnya sementara Louis menunggunya matang dan Bok Shil sibuk memanggang dan memotong daging). Nyonya Hwang juga meminta saus kepada Bok Shil yang membuatnya masuk kedalam rumah untuk mengambilnya. Sementara Bok Shil pergi ibu dan anak itu makan daging dengan lahap, Louis mencoba menghentikannya karena mereka berdua hampir menghabiskan dagingnya sementara Bok Shil yang membeli daging itu belum makan sepotongpun. Nyonya Hwang marah tepat pada saat itu Bok Shil kembali dan dia mengajak anaknya pulang setelah menghabiskan semua daging dan hanya menyisakkan 4 potong. Louis cemberut, Bok Shil menenangkannya dengan mengatakan tidak apa - apa. Louis pun menambahkan masih tersisa 4 potong.
Di rumah Jo In Sung mengatakan pada ibunya bahwa Louis dan Bok Shil sedikit lamban yang membuatnya mendapatkan omelan dari ibunya karena telah menjadi pengangguran selama 10 tahun.
Louis tidak bisa tidur, dia menghadapkan tubuhnya ke arah tirai. Dan bertanya apakah Bok Shil sudah tidur, Bok Shil yang belum tidur menjawab. Louis kembali bertanya apa yang sedang dipikirkan Bok Shil yang langsung dijawab bahwa dia sedang memikirkan Bok Nam. Bok Shil bercerita bahwa adiknya sangat menyukai daging, dia ingin tahu apakah adiknya makan dengan baik karena Bok Shil mencemaskannya. Louis pun berjanji akan menemukan Bok Nam untuk Bok Shil jika ingatannya kembali. Bok Shil tahu hal itu, dia pun mengatakan bahwa mereka tidak punya almari dan kulkas masih banyak barang yang harus mereka beli. Louis akan memesan semuanya serta menyuruh Bok Shil tidur dan melarangnya cemas. Dia mengingatkan bahwa besok Bok Shil masih harus bekerja.
"Selamat malam,,, Louis." Bok Shil mengakhiri percakapan mereka yang membuat Louis merasa senang.
"Louis. Dia memanggil namaku." pikir Louis (note : itu memang pertama kalinya Bok Shil memanggil nama Louis karena selama ini Louis tidak tahu namanya)
Bok Shil hendak berangkat bekerja dengan memakai gaun motif bunga peninggalan ibunya. Louis yang mengikutinya memintanya mengganti baju dengan yang baru mereka beli kemarin tapi Bok Shil menolak dan pergi meninggalkan Louis. Dengan cuek Louis mengikuti Bok Shil hingga ke halte saat Bok Shil melihatnya Louis berjalan di belakang halte agar Bok Shil tidak lagi bisa melihatnya. Louis menggulung sapu tangan menjadi bentuk bunga dan memasangkannya diantara kerah baju Bok Shil dan berkata "Detail seperti ini terlihat sempurna. Membuat gaya vintagemu terlihat lebih baik. Itu terlihat cantik." Bok Shil menyentuhnya dan tersenyum dan segera naik ke bus.
Semua orang terlihat sibuk saat Go Bok Shil sampai di tempat kerjanya yang baru (Departemen Penjualan). Bok Shil segera memberi salam dan mendapatkan perhatian semua orang. Seorang karyawan mengenalinya sebagai gadis cleaning service yang dibawa ke IGD. Seorang lagi bertanya apakah Bok Shil datang untuk membersihkan kantor mereka. Saat itu Joong Won datang dan memberitahu semua orang bahwa sejak hari itu Bok Shil akan bergabung dan bekerja sama dengan mereka semua serta menyuruh Go Bok Shil memberi salam kepada rekan - rekannya. Joong Won memerintahkan Do Jin untuk mengambil komputer yang akan digunakan Bok Shil dan menyuruh Bok Shil mengikutinya untuk mendapatkan ID Pegawai. Setelah Joong Won pergi semua tim membicarakannya, mereka merasa aneh Cha Joong Won merekrut orang tidak berpendidikan seperti Bok Shil bahkan ada yang mengatakan bahwa Joong Won melakukannya karena menyukai Bok Shil. Joong Won berada di ruangan Baek Seon Go membicarakan peluncuran produk musim gugur dan pembukaan Sunny Land. Baek Seon Go juga menyinggung soal pengangkatan Go Bok Shil dari seorang cleaning service menjadi pegawai magang. Joong Won menjelaskan bahwa dia mempekerjakan Bok Shil selama satu bulan sebagai percobaan karena timnya kekurangan orang.
Semua tim penjualan berkumpul dalam satu ruangan, Bok Shil bercerita kalau dia tidak bisa menggunakan komputer. Semua orang yang mendengarnya terkesima, Doo Jin bertanya apa Bok Shil tahu cara menggunakan internet. Bok Shil menjawab bahwa dia pernah belajar itu saat SMP. Seseorang berkomentar bahwa mempekerjakan Bok Shil sama saja dengan mempekerjakan orang buta huruf dalam perusahaan penerbitan. Joong Won mendengar percakapan anak buahnya dari balik pintu, beberapa detik kemudian dia masuk dan memerintahkan Bok Shil untuk membeli minuman.
Sebelum Bok Shil berhasil memahami apa yang dikatakan Joong Won rekannya yang lain mennyebutkan pesanan mereka dengan cepat dan bersautan yang membuat Bok Shil semakin bingung. Baek Ma Ri yang melihat ekspresi kebingungan Go Bok Shil menawarkan diri untuk membantu. Saat itu dalam pandangan Bok Shil, Baek Ma Ri menjelma menjadi seorang malaikat baik hati. Mereka berdua pergi ke cafe, Baek Ma Ri dengan lancar memesan minuman dan makanan sesuai pesanan rekan kerja mereka yang membuat Bok Shil terkagum - kagum.
Jo In Sung datang ke rumah saat Louis sedang berbaring mencari artikel tentang Louis di internet, dia mulai makan makanan yang disediakan Bok Shil untuk Louis. Mereka makan bersama hingga kekenyangan, Jo In Sung bertanya apakah Louis punya kopi, Louis mengiyakan hanya saja dia tidak punya air panas. Saat In Sung menyuruh Louis membuatnya Louis bertanya bagaimana caranya.
"Tuhan, sebenarnya kau ini siapa?" In Sung mulai merebus air dan memberitahu Louis untuk membeli peralatan dapur. Dia bertanya bagaimana bisa Louis tidak tahu apapun mengenai peralatan dapur dan mulai berasumsi bahwa Louis tidak pernah melakukan pekerjaan itu (yang berhubungan dengan dapur).
"Louis ngomong - ngomong, apakah kau dikunci di suatu tempat dan hanya makan makanan yang diberikan seseorang kepadamu?" tanya Jo In Sung. Muncul gambaran Louis dengan rambut gondrong di dalam penjara dan makan sosis yang diberikan penjaga. 'Dia memancarkan terlalu banyak kemewahan.' pikirnya. Muncul kembali gambaran Louis ada di ruang isolasi sebuah rumah sakit dengan wajah pucat. 'Dia terlihat terlalu sehat untuk itu.' Yang terakhir gambaran Louis hidup sebagai tuan muda yang makan dengan dikelilingi banyak pembantu yang menyuapinya ataupun mengelap sisa makanan di wajahnya. 'Dia bisa jadi seorang anak manja dari keluarga super kaya.' In Sung mulai menyeduh kopinya dan memberikan kepada Louis, yang segera diminum. Louis mengatakan bahwa kopi itu sangat nikmat, saat itu Jo In Sung mamatahkan asumsi terakhir yang baru saja dia pikirkan.
Cha Joong Won pergi ke pusat perbelanjaan dan melihat sepasang sepatu wanita, dia teringat sepatu butut yang dikenakan Go Bok Shil.
Bok Shil sedang mengepel lantai dimana Louis berbaring di atasnya sambil menonton televisi. Louis tidak mau beranjak hanya membolak - balikan badan saat Bok Shil mengepel lantai disekitarnya. Louis menunjukkan acara TV itu pada Bok Shil dan berkata bahwa tempat yang ada di televisi tidak asing baginya. Jo In Sung datang dan mereka mengobrol diluar, In Sung berkata akan membantu Bok Shil menemukan adiknya dengan cara menyebarkan selebaran.
Jo InSung dan Louis membagikan selebaran pencarian Bok Nam kepada orang - orang yang berlalu lalang di jalan. Setelah selesai mereka pergi ke pasar baju, Louis memilih baju untuk Jo In Sung dan juga untuk dirinya sendiri. Saat melewati penjual barang antik dia melihat sebuah kotak musik berbentuk pinguin. Louis mengamati dan memutarnya, tiba - tiba dia melihat piringan hitam, anak kecil sedang berdoa di balkon dengan guyuran hujan salju, tungku pembakaran, pohon natal dengan banyak hadiah dan foto keluarga. Louis membaca tulisan Gold Departement Store, kembali lagi dia melihat sebuah mobil berputar - putar hilang kendali di jalan dan mulai kesakitan. Go Bok Shil duduk disebelah Louis yang terbaring di rumah dia memeriksa suhu tubuhnya tetapi Louis tidak demam. Di sampingnya ada kotak musik pinguin.
Nenek Choi duduk menghadap lautan ditemani Pak Kim. Nenek berkata bahwa Louis menyukai pantai. Dia teringat masa lalu saat Louis kecil bermain dengan seekor anjing yang dia panggil Koboshi. Mereka menobrol mengenai Koboshi hingga anjing itu mati dan Louis yang tidak mau makan selama satu bulan. Nenek berterima kasih kepada si anjing yang telah menemani Louis menggantikan dirinya.
Louis terlihat tidak nafsu makan, Bok Shil menawarkan untuk membakar ham bagi Louis dan beranjak ke dapur. Louis mengikutinya ke dapur setelah Bok Shil selesai memanggang dan kembali ke meja makan Louis pun mengikutinya yang membuat Bok Shil bertanya.
"Mengapa kau terus mengikutiku?"
Dengan polos Louis menjawab "Karena aku menyukaimu." 
"Apa yang kau katakan? kau membuatku tersipu." ucap Bok Shil yang menjadi sedikit canggung, Louis tetap melahap makanannya.
Bok Shil browsing informasi mengenai Peruahaan Gold, dia membaca artikel yang menyatakan bahwa ahli waris Gold Group telah meninggal karena kecelakaan. Dia ingat bahwa Nyonya Hwang seniornya saat menjadi cleaning service pernah berkata bahwa cucu Presdir mengalami kecelakaan dan meninggal. Cha Joong Won mengamati Bok Shil dan menegurnya ketika tahu bahwa Bok Shil melakukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
Louis mendapatkan telepone dari seseorang yang menanyakan apakah Louis kehilangan sesuatu yang berhubungan dengan informasi pribadinya dan menyuruh mentransfer sejumlah uang. Louis yang sangat ingin ingatannya kembali menuruti perintah orang itu dan berakhir dengan menjadi korban penipuan.
Rumah dalam kondisi kosong ketika Bok Shil pulang, makanan yang dia siapkan untuk Louis masih utuh di meja dan ada sebuah post it dengan pesan 'Jangan mencariku'. Tahu bahwa itu tulisan Louis, Bok Shil segera ke rumah tetangganya Jo In Sung menanyakan keberadaan Louis. Go Bok Shil menyusuri jalanan sekitar untuk mencari Louis. Louis merenung seorang diri dan teringat kembali apa yang dikatakan Jo In Sung saat dia tertipu. Saat itu ada seekor anjing berlari - lari disekitarnya.
Louis melihat anjing itu dan mulai mengikutinya hingga anjing itu pergi keseberang jalan, Louis memanggil anjig itu Koboshi (anjing itu memang mirip dengan anjing Louis kecil). Louis terus memanggil anjing itu yang kini terduduk disebelah hydrant. Terlintas bayangan saat kepala Louis terbentur hydrant, bayangan itu segera menghilang. Bok Shil berhasil menemukan Louis dan dengan tidak sabar melangkah dan berhenti tepat dihadapannya.
Continue to the next chapter

No comments:

Post a Comment